Liputan6.com, Jakarta Kekalahan telak 2-5 dari Atletico Madrid menjadi tamparan keras bagi Real Madrid. Namun, pelatih Xabi Alonso menegaskan timnya masih dalam tahap pembentukan dan belum mencapai bentuk permainan ideal. Ia menolak menyederhanakan masalah hanya pada sikap pemain.
Alonso menilai performa buruk di Stadion Metropolitano lebih disebabkan oleh tempo permainan dan aspek taktik yang belum padu. Ia mengingatkan bahwa musim ini baru berjalan 58 hari, dan proses adaptasi masih terus berlangsung. Kekalahan dari sang rival sekota, kata Alonso, menjadi bagian penting dari proses pembelajaran tim.
Kini, fokus Los Blancos beralih ke laga Liga Champions melawan Kairat di Kazakhstan. Alonso tidak ingin jarak perjalanan hampir 6.000 kilometer dijadikan alasan penurunan performa. Ia menegaskan timnya harus tetap adaptif dan profesional di setiap kondisi.
Alonso Fokus pada Adaptasi dan Pembenahan Taktik
Dalam konferensi pers, Alonso menegaskan bahwa hasil melawan Atletico bukan semata soal mental. “Bukan hanya soal sikap. Kami juga harus memperbaiki kecepatan dan aspek taktik. Menyalahkan sikap saja itu terlalu sederhana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tim harus berkembang dalam level permainan agar bisa bersaing di semua kompetisi.
Pelatih asal Basque itu menekankan pentingnya adaptasi cepat. “Kami harus menyesuaikan diri. Tidak ada alasan. Yang paling pintar dalam sepak bola adalah yang bisa beradaptasi dengan baik,” katanya. Ia menyebut bahwa laga di Kazakhstan hanyalah satu tantangan lain yang harus dihadapi dengan serius.
Meski kalah dari Atletico, Alonso melihat banyak pelajaran berharga untuk menyusun strategi ke depan. Ia mengaku akan terus mengevaluasi cara persiapan dan pilihan taktik agar Real Madrid lebih kompetitif di pertandingan berikutnya.
Banyak Pilihan, Tapi Masih Cari Formula Terbaik
Alonso juga menyinggung fleksibilitas timnya di lini tengah. Ia menyebut nama-nama seperti Jude Bellingham, Arda Guler, Fede Valverde, Eduardo Camavinga, Dani Ceballos, dan Aurelien Tchouameni sebagai opsi yang memberi variasi.
Namun, ia mengakui bahwa formula terbaik belum ditemukan. “Dengan pemain yang kami miliki, kami punya banyak opsi. Laga kemarin tidak berjalan sesuai rencana, tapi ke depan kami akan lebih baik,” tuturnya.
Debut starter Bellingham pasca operasi bahu juga belum memberi dampak signifikan. Alonso menilai hal itu wajar, mengingat kondisi pemain yang masih beradaptasi dengan ritme permainan kompetitif.
Mantan pelatih Bayer Leverkusen itu menegaskan bahwa membangun tim memerlukan waktu dan konsistensi. “Kami masih mengambil langkah-langkah menuju visi sepak bola yang kami inginkan. Untuk melangkah dua langkah ke depan, kadang harus satu langkah mundur,” ucapnya.
Target Pulih Sebelum Jeda Internasional
Laga melawan Kairat akan menjadi ujian penting untuk mengembalikan kepercayaan diri Real Madrid. Alonso ingin performa di dua pertandingan terakhir sebelum jeda internasional bisa menegaskan bahwa kekalahan dari Atletico hanyalah insiden tunggal.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga koneksi antarpemain. “Saya tidak melihat kurangnya koneksi. Justru koneksi itu sudah ada. Kami hanya perlu memperkuatnya dalam visi bermain dan semangat tim,” ujarnya.