Liputan6.com, Jakarta Duel sengit dua rider elite nasional, M. Zidane dan Asep Lukman, diperkirakan bakal bikin panas putaran final alias seri kelima Trial Game Dirt (TGD) 2025. Kejuaraan motocross dan grasstrack bergengsi ini, rencananya akan digelar Sirkuit Lapangan Tritan Point, Bandung, Jawa Barat, pada 10–11 Oktober 2025 mendatang.
Sepekan jelang balapan, sorotan memang tertuju pada dua nama M. Zidane dan Asep Lukman, yang tengah mendominasi klasemen kelas utama FFA Open dan Campuran Open musim ini.
Tanpa menepikan rider lainnya, Zidane memang paling punya potensi mengamankan juara umum musim 2025. Namun, Asep Lukman yang juga punya kans serupa. Tapi, di sisi lain kroser Ananda Rigi dan Lantian Juan juga siap memberikan kejutan jika dua rider teratas itu gagal menampilkan performa puncak.
Akhir September kemarin, Juan sudah lebih dulu bikin geger dengan merangsek sebagai juara umum putaran keempat TGD di Solo. Sang juara bertahan tahun lalu itu memaksa Zidane dan Asep Lukman gigit jari dan harus mengulang usaha merebut juara umum pada putaran terakhir di Bandung ini.
Agnes C. Wuisan dari 76 Rider, mengatakan, ketatnya persaingan membuat pihak penyelenggara merasakan antusiasme yang besar sepekan jelang putaran terakhir digelar. Penentuan gelar juara umum akan tersaji dihadapan tingginya animo penggemar dan komunitas motocross dan grasstrack asal Kota Kembang. Terlebih Bandung sudah cukup lama absen jadi tuan rumah di kalender Trial Game Dirt.
“Putaran final Trial Game Dirt di Bandung akan jadi momen yang paling spesial sepanjang kejuaraan musim ini. Penentuan siapa rider yang berhak meraih predikat juara umum bakal terjadi di kota ini. Atmosfernya pasti akan sangat luar biasa dan akan menjadi tontonan menarik buat masyarakat dan penggemar extreme sports di Bandung dan sekitarnya,” ungkap Agnes.
Gelaran Kejuaraan Dunia Motocross alias MXGP seri Indonesia akhirnya rampung. Tak sedikit yang menilai MXGP Indonesia cukup sukses, terlebih tanpa adanya promosi besar-besaran. Bahkan, ada netizen yang menilai gelaran MXGP lebih ramai dihadiri ket...
Kesempatan Rider Lokal Unjuk Performa
Dia juga menyebut, gelaran pamungkas musim ini akan jadi pelepas dahaga komunitas penggemar motocross dan grasstrack di Tanah Pasundan. Apalagi sudah 11 tahun berlalu sejak terakhir kali ajang ini menyambangi Jawa Barat pada 2014, tepatnya di Sirkuit Baleendah, Kabupaten Bandung. “Semoga bisa diikuti oleh lebih banyak rider-rider dari Jawa Barat dan makin menghidupkan prestasi motocross dan grasstrack di sini,” imbuhnya.
Sementara itu Mariachi Gunawan dari Genta Auto & Sport selaku promotor, mengatakan kembalinya gelaran putaran final ke Bandung merupakan keputusan tepat. Ia menyebut, selain jadi tontonan menarik, ajang ini membuka kesempatan besar buat rider-rider lokal berpartisipasi dan unjuk performa di lintasan.
“Dari sisi partisipasi peserta, sebenarnya sangat baik. Cukup banyak pebalap-pebalap baru yang ikut dan mau merasakan ekstrimnya atmosfer Trial Game Dirt,” ujar Mariachi.
Sirkuit Lapangan Tritan Point Berkarakter Tanah
Dijelaskan Mariachi, Sirkuit Lapangan Tritan Point di Jalan Raya Cipadung, menawarkan tantangan berbeda. Layout lintasan akan diubah dan tidak sama dengan seri sebelumnya, membuat para pembalap harus cepat beradaptasi.
Soal rintangan alias obstacle, Mariachi menambahkan, seri kelima ini tetap akan menghadirkan beragam obstacle ikonik dari Trial Game Dirt. Mulai dari double car jump, giant table top, titian kobra, jumpingan patah, hingga bigfoot jump.
“Sirkuit Tritan Point merupakan arena baru bagi para peserta. Sirkuit ini berkarakter tanah beralas rumput dan cenderung tidak keras. Kemudian lintasanya tidak terlalu lebar, akan tetapi lebih panjang. Jadi akan ada beberapa tikungan tajam yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pebalap,” beber Mariachi.
Asep Lukman Tetap Berpeluang besar Rebut Juara Umum
Trial Game Dirt 2025 di Bandung menggelar balapan di empat kelas, dengan dua kelas utama yang jadi incaran rider-rider elite nasional serta titel kombinasi juara umum musim, yaitu FFA Open dan Campuran Open, serta dua kelas pendukung yaitu Campuran Non Seeded dan FFA Master.
Di kelas utama FFA Open misalnya, Zidane masih unggul di puncak dengan mengantongi 95 poin, ditempel ketat oleh Asep Lukman bermodal 85 poin di urutan kedua.
Begitu juga di kelas Campuran Open yang tak kalah gengsinya. Zidane masih di atas angin dan jadi unggulan lantaran mengoleksi total 93 poin. Lagi-lagi pebalap asal Blitar ini unggul dengan selisih 19 poin dari Asep Lukman di peringkat kedua.
Meski begitu, Asep Lukman tetap punya peluang besar merebut mahkota juara umum jika melihat performa Zidane yang sedikit mengendur sejak dua seri terakhir. Asa merebut juara umum TGD tak pernah padam di benak rider asal Boyolali ini.