Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal, DJKI: Langkah Awal Pelindungan Defensif

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Langkah Awal Pelindungan Defensif DJKI Dorong Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal sebagai Langkah Awal Pelindungan Defensif.(dgip.go.id)

DIREKTORAT Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menegaskan pentingnya pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) sebagai langkah awal pelindungan hukum terhadap warisan budaya Indonesia

Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan budaya lokal tetap terlindungi dari klaim pihak asing maupun komersialisasi yang tidak adil.

Hal ini disampaikan oleh Laina Sumarlina Sitohang, Analis Kebijakan Muda DJKI, dalam webinar Obrolan Kreatif dan Edukatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) yang digelar pada 6 Oktober 2025.

Menurut Laina, pencatatan KIK berfungsi sebagai instrumen pelindungan defensif agar aset budaya Indonesia tidak diklaim oleh pihak asing atau korporasi global.

“Pencatatan bukan hanya sebatas dokumentasi, melainkan bukti hukum otentik yang diakui secara internasional. Dengan data ini, Indonesia dapat lebih mudah menggagalkan klaim yang keliru di ranah global,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa data pencatatan KIK menjadi dasar kuat dalam pembelaan hukum dan diplomasi budaya Indonesia di tingkat internasional, termasuk di lembaga seperti World Intellectual Property Organization (WIPO).

Diplomasi Budaya Indonesia

Sejalan dengan hal itu, Pamong Budaya Ahli Pertama Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kemenbud Hery P. Manurung, menambahkan bahwa pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal bukan sekadar administrasi, tetapi juga bentuk penguatan identitas bangsa dan sarana diplomasi budaya Indonesia.

“Tanpa pencatatan, aset budaya hanya diakui secara sosial. Dengan pencatatan, kita memiliki dasar legalitas kuat untuk melindungi sekaligus mengembangkan potensi ekonomi budaya bangsa,” jelasnya.

Ia juga mencontohkan beberapa kasus klaim budaya seperti batik, tempe, dan motif perak Bali yang pernah diakui pihak luar negeri sebelum akhirnya dikembalikan sebagai warisan asli Indonesia.

Hingga kini, tercatat 2.213 Warisan Budaya Takbenda telah ditetapkan pemerintah, dan 1.222 di antaranya sudah masuk dalam Pusat Data Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Data resmi ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem internasional WIPO, memperkuat posisi Indonesia dalam melindungi kekayaan budaya dan pengetahuan tradisional di forum global.

Selain memberikan kepastian hukum, pencatatan KIK juga membuka peluang bagi sistem bagi hasil (benefit-sharing) yang lebih adil. Jika ada pihak ketiga yang memanfaatkan aset budaya tersebut, komunitas pemilik tradisi bisa mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung.

Dengan begitu, masyarakat adat dan kelompok budaya tidak hanya terlindungi secara hukum, tetapi juga berdaya secara ekonomi dari kekayaan yang diwariskan turun-temurun.

Aktif Mencatatkan KIK

DJKI mengajak masyarakat, pemerintah daerah, komunitas adat, serta paguyuban budaya di seluruh Indonesia untuk aktif melakukan pencatatan ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, sumber daya genetik, indikasi asal, dan potensi indikasi geografis ke dalam Pusat Data KIK.

Masyarakat juga dapat mengakses informasi dan data rujukan resmi melalui laman: kikomunal-indonesia.dgip.go.id.

“Pelindungan budaya bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan mencatatkan KIK, kita menjaga warisan bangsa agar tetap lestari, bernilai, dan tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutup Laina.

Read Entire Article