Liputan6.com, Jakarta AC Milan kembali menunjukkan taringnya di Serie A musim 2025/2026. Kemenangan 2-1 atas Napoli di San Siro pada pekan kelima menjadi bukti kebangkitan Rossoneri setelah start yang kurang meyakinkan. Hasil ini juga sekaligus mempertegas ambisi tim untuk kembali bersaing di jalur juara.
Kemenangan tersebut menjadi lebih istimewa karena diraih dengan sepuluh pemain, sementara Napoli adalah juara bertahan Serie A. Dengan hasil itu, Milan merangkai empat kemenangan beruntun yang memperlihatkan konsistensi serta mentalitas baru di bawah pelatih Massimiliano Allegri.
Bagi Milanisti, kemenangan ini membangkitkan memori manis musim 2010/2011, ketika Allegri pada periode pertamanya berhasil mempersembahkan Scudetto. Kini, dengan skuad yang diperbarui dan fokus penuh pada kompetisi domestik, mimpi mengulang kisah sukses itu kembali mencuat.
Allegri dan Mentalitas Juara
Massimiliano Allegri resmi kembali ke Milan pada Juli 2025 dengan kontrak berdurasi dua tahun. Keputusan ini disambut antusias oleh para penggemar yang merindukan sentuhan taktik dan kepemimpinannya di San Siro. Pada periode pertamanya, ia sukses mempersembahkan Scudetto Serie A 2010/2011 dan Supercoppa Italiana 2011.
Kembalinya Allegri bukan sekadar reuni, tetapi juga sebuah misi untuk mengembalikan identitas Milan sebagai tim besar. Ia menanamkan kembali semangat juang tinggi dan konsistensi permainan, dua hal yang kini mulai terlihat jelas dalam performa tim. Para pemain menunjukkan mentalitas juara yang berbeda, seolah ingin membuktikan bahwa Milan siap kembali ke papan atas.
Meski tak bermain di kompetisi Eropa musim ini, Allegri justru menjadikan situasi tersebut sebagai keuntungan. Fokus penuh pada Serie A diyakininya dapat membuat Milan tampil lebih segar dan terhindar dari rotasi berlebihan yang kerap menguras tenaga.
Bursa Transfer dan Kekuatan Baru
Ambisi besar Milan di era Allegri jilid dua juga didukung langkah nyata di bursa transfer musim panas 2025. Beberapa nama besar sukses didatangkan untuk memperkuat skuad di setiap lini. Samuele Ricci dari Torino memberi energi baru di lini tengah, sementara kehadiran Luka Modric menambah pengalaman berharga dalam mengatur ritme permainan.
Di lini serang, Rossoneri memboyong Christopher Nkunku dari Chelsea untuk menambah variasi serangan dan kreativitas. Tidak hanya itu, Adrien Rabiot juga bergabung, membuat Milan memiliki lebih banyak pilihan di lini tengah. Kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda menjadikan skuad lebih seimbang.
Dengan materi seperti ini, Milan diyakini mampu menghadapi lawan-lawan tangguh di Serie A. Kemenangan atas Napoli menjadi bukti awal bahwa komposisi baru ini mulai menyatu dengan filosofi Allegri.
Jalan Panjang Menuju Scudetto
Meski start positif sudah diraih, jalan Milan untuk kembali merebut Scudetto jelas tidak mudah. Persaingan dengan Inter, Juventus, dan Napoli masih akan menjadi ujian berat sepanjang musim. Namun, pengalaman Allegri yang pernah merasakan manisnya gelar 2010/2011 memberi keyakinan bahwa Rossoneri bisa bersaing hingga akhir.
Tujuan utama Milan musim ini adalah kembali ke Liga Champions. Namun, jika tren positif terus berlanjut, peluang untuk mengulang kisah indah sebelas tahun silam tentu terbuka lebar. Allegri sudah menyalakan api semangat di ruang ganti, kini tinggal bagaimana tim menjaga konsistensi sepanjang musim.
San Siro kembali bergemuruh dengan optimisme. Milan bukan hanya sedang membangun skuad, tetapi juga sedang membangkitkan kembali cerita kejayaan yang sempat tertidur. Allegri memulai perjalanan jilid keduanya, dan para tifosi berharap ia bisa menutupnya dengan trofi yang paling didambakan: Scudetto.