Liputan6.com, Jakarta- Kekalahan menyakitkan Manchester United 1-3 dari Brentford dalam lanjutan Premier League pada Sabtu, 27 September 2025, menyisakan duka mendalam bagi skuad Setan Merah. Penyerang Matheus Cunha secara terang-terangan mengungkapkan suasana di ruang ganti tim yang disebutnya "mengerikan" setelah pertandingan tersebut.
Hasil minor di Gtech Community Stadium ini menjadi pukulan telak bagi Manchester United, terutama setelah kegagalan penalti krusial dari kapten Bruno Fernandes. Cunha menekankan bahwa kekalahan semacam ini membawa perasaan yang tidak menyenangkan sepanjang minggu, mendorong perlunya evaluasi menyeluruh.
Komentar blak-blakan dari Cunha ini menyoroti tingkat frustrasi dan kekecewaan yang tinggi di antara para pemain. Ia menyerukan agar setiap individu di tim mengambil tanggung jawab penuh dan tidak mencari-cari alasan atas performa yang kurang memuaskan.
Atmosfer Ruang Ganti yang Mencekam Pasca Kekalahan
Matheus Cunha tidak ragu menggambarkan kondisi mental di ruang ganti Manchester United sebagai "mengerikan" setelah kekalahan telak dari Brentford. Perasaan ini, menurutnya, akan terus menghantui tim sepanjang minggu, menunjukkan betapa dalamnya dampak kekalahan tersebut.
"[Suasana hati] mengerikan. Jujur, mengerikan," ujar Cunha. Ia menambahkan, "Kami selalu mengatakan hal yang sama, kami tahu betapa pentingnya bermain untuk klub seperti ini dan kami pergi untuk setiap pertandingan untuk menang."
Pemain asal Brasil ini menegaskan bahwa tidak berakhir seperti yang diharapkan adalah perasaan yang "mengerikan" bagi seluruh tim. Setiap pemain, menurutnya, ingin berbuat lebih banyak dan memang perlu berbuat lebih banyak untuk mengubah situasi.
Kekalahan ini juga memperpanjang daftar catatan buruk Manchester United di awal musim, membuat mereka terdampar di papan tengah klasemen sementara. Hal ini tentu menambah tekanan bagi skuad asuhan Ruben Amorim.
Tuntutan Perbaikan dan Tanggung Jawab Pemain
Cunha dengan tegas menolak segala bentuk alasan atas kekalahan Manchester United dari Brentford. Ia menekankan bahwa tim harus menghadapi kenyataan dan setiap pemain harus menunjukkan karakter untuk bangkit dari keterpurukan ini.
"Jujur, mencoba mencari alasan, saya rasa bukan itu caranya. Kami tahu apa yang perlu kami lakukan. Saya rasa kami tidak bermain dengan baik," kata Cunha. Ia mengakui bahwa Brentford bermain lebih baik dan mencetak gol, namun itu bukan alasan untuk kekalahan MU.
Pemain ini juga mengingatkan pentingnya mengenakan seragam Manchester United dan tanggung jawab yang melekat padanya. "Kami tahu betapa pentingnya mengenakan seragam ini dan memenangkan setiap pertandingan," tambahnya.
Cunha menegaskan bahwa masalah tim tidak selalu terletak pada manajer. "Kami perlu memiliki karakter untuk mengambil tanggung jawab dan mengubah situasi," ujarnya, mengalihkan fokus pada kinerja dan mentalitas para pemain di lapangan.
Dukungan untuk Pelatih dan Kekecewaan Mendalam
Meskipun frustrasi, Matheus Cunha menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelatih Ruben Amorim. Ia meyakini bahwa para pemainlah yang memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan, bukan hanya bergantung pada sosok pelatih.
"Ini adalah kami (para pemain) yang bermain dan kami yang bisa mengubah segalanya. Kami tahu apa yang perlu kami lakukan. Saya harap kami bisa berbuat lebih baik di pertandingan-pertandingan mendatang," ucap Cunha.
Ia juga menyerukan agar tim kembali ke pusat latihan Carrington dan bekerja lebih keras. "Tentu saja, kami perlu pergi ke Carrington dan melakukan semua yang kami bisa. Tingkatkan, tingkatkan, tingkatkan – ini adalah kata kuncinya," tegasnya.
Cunha mengakui bahwa sulit baginya untuk merangkai kata-kata dalam kondisi kekalahan yang menyakitkan tersebut, menunjukkan tingkat kekecewaan yang mendalam. "Saat ini, untuk mengatakan sesuatu rasanya sangat, sangat sulit. Mungkin sekarang bukan saat yang tepat untuk menjawab beberapa pertanyaan," pungkasnya.