Kenalkan Budaya Lokal ke Panggung Global, FFWS 2025 Gandeng 4 Seniman Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Jelang bergulirnya ajang FFWS Global Finals 2025, Free Fire Indonesia luncurkan kerja sama spesial bersama 4 seniman lokal. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengenalkan budaya nusantara ke kompetisi berskala internasional.

Selain sebagai panggung bagi para pro player untuk memperebutkan gelar juara dunia, ajang FFWS Global Finals 2025 juga jadi kesempatan bagi Indonesia untuk lebih dikenal luas sebab ini jadi kali pertama gelaran teratas Free Fire tersebut hadir di Tanah Air.

"Kita tidak hanya berbicara mengenai esports, tetapi juga bagaimana FFWS Global Final 2025 Jakarta menjadi panggung dunia untuk merayakan kreativitas, sportivitas, dan kebanggaan Indonesia," ujar Hans Saleh, Country Head Garena Indonesia.

Terdapat Weird Genius, Muklay, Guru Batik, dan Tahilalats yang ambil bagian dalam kolaborasi ini. Mereka menghadirkan karya-karya khusus bertema Free Fire yang diberikan sentuhan lokal. Kreasi mereka akan jadi bagian resmi dari FFWS Global Finals 2025 yang berlangsung di Jakarta pada November mendatang.

Turnamen Free Fire Master Indonesia Masters 2020 Spring adalah turnamen Official Garena Indonesia terbesar skala nasional.

Demi mensukseskan kehadiran seniman-seniman lokal dalam ajang FFWS Global Finals 2025, Free Fire turut bekerjasama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenekraf).

"Kolaborasi ini menunjukkan bahwa ekosistem ekonomi kreatif Indonesia mampu menghadirkan sinergi lintas sektor, dari game, fashion, musik, hingga seni rupa dan animasi," sebut Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya.

"Ini menjadi sebuah karya yang tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memiliki daya tarik yang lebih bagus bagi generasi muda," tambahnya.

Salah satu seniman Guru Batik akan berkolaorasi dengan menjual merchandise khusus berupa kemeja batik bermotif Free Fire. Penjualan itu tak hanya akan membuat orang-orang datang untuk membeli, namun juga membuat turis tahu soal warisan Indonesia yang sudah diakui UNESCO sejak 17 tahun lalu.

Weird Genius sebagai salah satu kolaborator yang ikut serta menjelaskan proyek yang mereka buat untuk FFWS Global Finals 2025. Mereka menungkapkan bahwa mereka tidak menciptakan sebuah lagu baru, melainkan mengaransemen ulang lagu tema Free Fire dengan tambahan instrumen musik lokal.

"Sebenernya lagunya udah ada. Kita rearrangement lagu dari Free Fire sebenernya, tapi yang pasti kita selipkan elemen-elemen musik tradisional," ungkap Eka Gustiwana, salah satu member Weird Genius.

Lain halnya dengan Muklay dan Tahilalats yang akan menghadirkan gambar-gambar khas mereka bertemakan Free Fire dan FFWS Global Finals 2025. Dengan media sosial mereka yang memiliki jutaan pengikut, konten seperti komik, artwork, hingga video animasi akan jadi media utama mereka menumpahkan karya.

Kehadiran 4 senimal lokal untuk jadi kolaborator FFWS Global Finals 2025 tak sekadar mengenalkan budaya Indonesia semata. Free Fire menjadikan ajang ini sebagai pembuka jalan bagi seluruh pelaku seni Indonesia untuk tunjukkan kehebatan mereka ke mata dunia.

"Inisiatif ini kami hadirkan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang kreatif, modern, penuh inovasi, sekaligus kaya akan warisan budaya," jelas Hans.

"Kami percaya perpaduan antara e-sports dan seni akan membuka peluang baru bagi para kreator lokal, memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, serta memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi masyarakat luas," lanjut Hans.

Muklay sebagai kolaborator juga mengharapkan bahwa dirinya dapat menjadi pembuka jalan bagi para pelaku seni lainnya. Banyaknya para seniman di Indonesia dinilai dapat jadi modal bagus bagi sektor ekonomi kreatif agar dapat terus berkembang di era modern ini.