Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa cemas? Perasaan semacam itu sudah seringkali kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun hal ini wajar dialami oleh setiap orang, beberapa orang mengalami kecemasan yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Anxiety yang berkembang lebih intens, bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut mengalami gangguan kecemasan. Penyebab anxiety bisa berbeda di setiap orang sehingga kita tidak bisa mengetahui secara pasti apa penyebab anxiety tersebut.
Penyebab Anxiety
Kecemasan atau anxiety merupakan respon tubuh terhadap stres atau saat menghadapi situasi yang menantang. Penyebab anxiety ini bisa dikarenakan oleh sejumlah faktor. Berikut penjelasan tentang apa saja penyebab anxiety yang dikutip dari laman mind.org.uk.
Pengalaman di masa lalu
Penyebab anxiety yang paling umum adalah pengaruh pengalaman di masa lalu, bahkan pemicu ini bisa terjadi sejak dini, saat masih anak-anak. Trauma yang membekas dari masa lalu bisa memberikan dampak besar terhadap mental di masa saat ini.
Jurnal yang membahas hubungan antara trauma masa kecil dan gangguan kecemasan sosial (Social Anxiety Disorder/SAD) (2019), menemukan adanya hubungan yang kuat antara tingkat keparahan SAD dengan paparan trauma di masa kecil.
Beberapa pengalaman yang dapat menjadi pemicu anxiety antara lain:
- pelecehan yang dilakukan secara fisik ataupun emosional
- tidak mendapat perhatian dari orang terdekat
- kehilangan orang tua
- perundungan atau pengasingan secara sosial
- rasisme
Tak hanya itu, tidak mendapatkan perlakuan hangat dari kedua orang tua atau memiliki orang tua yang terlalu protektif juga bisa menjadi penyebab anxiety.
Situasi atau masalah kehidupan
Masalah-masalah yang terjadi dalam hidup juga menjadi penyebab anxiety. Masalah ini sangat beragam, dan terkadang terlihat ringan atau juga bisa kompleks, misalnya:
- perubahan atau ketidakpastian dalam kehidupan
- perasaan tegang saat belajar atau bekerja
- stres yang menumpuk
- jam kerja yang berlebihan
- masalah keuangan
- masalah keluarga atau dengan orang terdekat
- kekhawatiran tentang lingkungan atau bencana alam
- merasa kesepian atau terisolasi dari lingkungan sosial
- intimidasi di lingkungan.
Salah satu contoh penyebab anxiety dari kehidupan sehari-hari adalah saat terjadinya pandemi virus corona. Saat itu, banyak orang merasa cemas dengan virus corona yang sangat menular, cemas dengan masa depan yang tidak pasti, hingga kecemasan akan ketidakpastian pekerjaan.
Masalah kesehatan dan obat-obatan
Tak jarang, masalah kesehatan juga dapat menjadi penyebab anxiety, bahkan bisa menjadikan kondisinya memburuk, seperti:
- Masalah kesehatan fisik – ketika seseorang menderita kesehatan fisik yang serius, berkelanjutan, atau mengancam jiwa
- Masalah kesehatan mental lainnya – gangguan mental lainnya yang dimiliki seseorang juga bisa menjadi pemicu munculnya anxiety
Efek samping dari penggunaan obat terkadang memicu anxiety, misalnya seperti:
- beberapa obat psikiatri
- beberapa obat untuk masalah kesehatan fisik
Penanganan untuk Anxiety
Ada sejumlah cara untuk menangani kondisi anxiety, diantaranya psikoterapi, obat-obatan, atau dari kombinasi keduanya.
Perawatan mandiri
Terkadang, seseorang bisa meredakan anxiety hanya dari rumah tanpa perlu perawatan klinis. Medical News Today memberikan cara perawatan mandiri yang bisa membantu seseorang mengatasi anxiety, seperti:
- teknik relaksasi
- olahraga
- tidur yang cukup
- mengurangi konsumsi kafein atau stimulan lainnya
- berbicara dengan orang terdekat, seperti pasangan, saudara, atau sahabat.
Namun, perawatan mandiri ini mungkin hanya efektif untuk meredakan anxiety ringan atau hanya mengatasinya dalam jangka pendek. Bagi mereka yang mengalami anxiety parah, tetap membutuhkan penanganan lainnya seperti terapi atau obat-obatan.
Psikoterapi
Psikoterapi, atau terapi bicara, adalah lini pertama untuk penanganan anxiety. Jenis psikoterapi ada banyak, dan masing-masing memiliki tujuan untuk membantu seseorang memahami bagaimana pikiran atau pengalaman mereka dapat berpengaruh terhadap anxiety yang muncul secara berkelanjutan.
Beberapa contoh dari psikoterapi adalah:
- terapi perilaku kognitif, atau cognitive behavioral therapy (CBT)
- terapi penerimaan dan komitmen
- terapi pemaparan/eksposure
- terapi psikodinamik
Masih ada berbagai bentuk terapi yang dapat membantu anak-anak, orang yang memiliki riwayat trauma, atau orang dengan jenis gangguan kecemasan tertentu.
Obat-obatan
Penderita anxiety kemungkinan juga akan diberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala kecemasan, sehingga kondisinya dapat ditangani dengan mudah. Beberapa contoh obat yang disarankan oleh dokter biasanya sepeti:
- Antidepresan: Beberapa obat antidepresan bisa membantu mengatasi anxiety, meski obat tersebut ditujukan untuk kondisi depresi.
- Beta-blocker: Meski obat-obatan ini tidak bisa meredakan anxiety, tetapi obat ini dapat mengurangi gejala fisik yang berkaitan, seperti detak jantung yang cepat. Penderita bisa mengonsumsinya dalam waktu singkat, atau sesekali ketika mengalami situasi yang memicu kecemasan.
- Benzodiazepin: Obat-obatan ini bekerja untuk mengurangi kecemasan, namun juga dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan dengan cepat. Itulah kenapa, dokter biasa meresepkannya untuk digunakan dalam jangka pendek.
Namun perlu dicatat bahwa obat-obatan ini memiliki efek samping. Beberapa bahkan juga dapat memperburuk kondisi anxiety ketika seseorang mengonsumsinya. Jadi, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan obat yang perlu dikonsumsi.
Gejala Anxiety
Gejala anxiety adalah timbulnya rasa khawatir. Beberapa gejala lain yang mungkin muncul adalah:
- detak jantung meningkat
- pernapasan lebih cepat
- mudah tersinggung
- rasa gelisah
- ketegangan otot
- sulit berkonsentrasi
- kesulitan tidur
Jika seseorang mengalami kecemasan yang parah, kemungkinan mereka akan mengembangkan kondisi serangan panik, yang menyebabkan perasaan panik atau takut yang intens. Gejala dari kondisi ini biasanya:
- bernapas...