
PENGGUNA Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia terus meningkat, khususnya untuk mobil listrik. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat bahwa selama periode Januari-Agustus 2025, sebanyak 51.191 unit mobil listrik/battery electric vehicle (BEV) telah terjual.
Angka tersebut telah melampaui total penjualan mobil listrik di sepanjang tahun 2024 lalu yang berada di angka 43.188 unit.
National Project Manager ENTREV, Nasrullah Salim menyampaikan bahwa adopsi KBLBB di Indonesia tumbuh secara kontinyu setiap tahun. Hal ini menandakan adanya visi yang sama antara pemerintah dan masyarakat untuk beralih ke transportasi ramah lingkungan.
"Menyimak data penjualan mobil listrik tahun ini, sangat menggembirakan karena minat masyarakat masih sangat tinggi. Ini menjadi bukti bahwa kita semua komit untuk transisi energi," ucap pria yang akrab disapa Eriell Salim pasca agenda Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan Infrastruktur Pengisian Listrik KBLBB Provinsi DKI Jakarta.
Lebih Eriell menekankan, untuk menjaga momentum baik tersebut, sinergi antar pemangku kepentingan KBLBB di tanah air akan menjadi kunci penting. Terutama untuk penyediaan ekosistem pendukung agar masyarakat pengguna mobil listrik semakin leluasa.
Dalam hal ini, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah yang telah mendorong pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga mencapai 4.185 unit per Agustus 2025. Ketersediaan SPKLU yang merata, menurut Eriell, akan menjadi katalis masyarakat beralih ke mobil listrik.
"ENTREV melihat komitmen pemerintah untuk terus memperkuat infrastruktur KBLBB. Ekosistem ini luas, sehingga juga mendorong sektor swasta serta komunitas masyarakat untuk ikut berkontribusi," tutup Eriell. (H-2)