Liputan6.com, Jakarta - Usai mencatat momen manis dan mendapat sambutan hangat pada pemutaran perdana di Busan International Film Festival 2025, Korea Selatan, Jumat (18/9/2025), Film Rangga dan Cinta garapan Miles Films akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 2 Oktober 2025.
Sang sutradara Riri Riza menggandeng tiga nama sekaligus, yaitu Mira Lesmana, Nicholas Saputra, dan Toto Prasetyanto sebagai jajaran produser film ini. Versi musikal dari film Ada Apa Dengan Cinta ini sukses curi komentar positif dari publik.
"Reaksi orang-orang di sana (Busan) ternyata baik sekali," ungkap Leya Princy yang berperan sebagai Cinta. "Spirit-nya mereka tuh excited gitu liatnya. Jadi kita terima dan ngasih spirit yang sama," lanjutnya pada jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (29/9/2025).
Film Rangga dan Cinta tak hanya berhenti di BIFF 2025. Terdapat beberapa festival lainnya yang akan menampilkan film ini. Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh Toto Prasetyanto.
"Selain di Busan, kan ada satu lagi Festival Hawaii, ya. North America itu di bulan Oktober nanti," bebernya. "Ada satu lagi juga, tapi belum bisa di-spill," Toto menambahkan.
Miles Films resmi mengumumkan proyek film musikal Rangga & Cinta, yang merupakan remake dari film ikonik Ada Apa Dengan Cinta? (AADC). Film ini akan menghadirkan wajah-wajah baru sebagai Rangga, Cinta, dan geng SMA mereka. Simak informasi selengkapny...
Hadirkan Tema Musikal
Salah satu konsep menarik yang diusung oleh Miles Films pada versi remake ini adalah adanya nuansa musikal sepanjang film. Konsep ini merupakan hal baru yang tak nampak pada dua versi sebelumnya.
"Tentu saja kalau kita ingin membuat atau melahirkan kembali sebuah konsep film yang begitu kuatnya seperti Ada Apa Dengan Cinta, kita harus punya sesuatu yang khusus, gitu," terang Riri Riza.
Menurut Riri, sebuah film yang menceritakan kisah anak SMA sangat cocok untuk dibawakan dengan tema musikal. Konsep ini diperkuat melalui film Rangga dan Cinta yang banyak menceritakan tentang bahagianya kehidupan masa SMA.
Pilih Pemain dengan Kemampuan Bernyanyi dan Menari
Sebagai film berkonsep musikal, Rangga dan Cinta tentunya memerlukan pemain yang tak hanya mampu berakting di depan layar, namun juga memiliki kualitas olah vokal dan kepiawaian dalam menari.
"Mereka ini kan melalui proses seleksi dan casting, tadi kita sempat bahas, salah satunya, selain kemampuan menyanyi, tentunya menari dan mereka sudah punya vokal itu, sih," jelas sang koreografer film, Pasha Prakasa.
Pasha juga mengungkapkan bahwa meski para pemain diminta untuk melakukan adegan bernyanyi dan menari, namun mereka harus tetap menyesuaikan maksud dari sebuah adegan tersebut.
"Sebelumnya juga saya banyak diskusi dengan Mas Riri dan Mbak Mira, tentunya Nicho juga untuk bagaimana sih mengintepretasi sebuah gerakan, tapi bukan menari, gitu. Maksudnya menari dengan berbasis karakter dan objektif adegan," lanjut Pasha.
Ciptakan Nuansa Jakarta Klasik pada Era Modern
Karena merupakan film remake dari Ada Apa Dengan Cinta yang tayang pada tahun 2002, Rangga dan Cinta tetap mempertahankan garis waktu cerita yang pada film aslinya berlangsung di era 2001.
"Jakarta memang menantang sekarang. Perkembangannya banyak, MRT di mana-mana, iklannya udah beda. Jadi, saya bekerjanya itu antara mencari, mendefinisikan ulang Jakarta Selatan," sebut Riri Riza mengenai tantangannya dalam menciptakan nuansa klasik pada film Rangga dan Cinta.
Pada saat yang sama saya juga bekerja dengan praktisi visual effects yang cantik. Dia juga punya semacam referensi-referensi dan cara-cara, trik-trik yang bisa membuat Jakarta menyakinkan buat saya," tutup Riri Riza.