Liputan6.com, Jakarta Sam Wills, penyanyi asal Inggris yang sebelumnya dikenal lewat "Traingazing" kembali dengan karyanya yang bikin terbawa perasaan: "Voicenotes." Diawali dengan denting piano dan ketukan ritmis yang menenangkan, Sam Wills masuk dengan nyanyian sendu. Tentang perasaan rindu terhadap seseorang yang telah pergi. Yang tertinggal hanya rekaman suara dalam voicenote.
"Listening to your old voice notes, I know. You told me that it’s far too late so, I hold my phone. To keep you close," begitu petikan lagunya.
Baru-baru ini, Liputan6.com berkesempatan untuk berbincang secara daring dengan Sam Wills mengenai proses kreatif di balik lagu ini. Rupanya "Voicenotes" lahir diawali dengan penciptaan melodi lagu ini.
"Aku menciptakan melodi piano untuk 'Voicenotes', dan bagiku itu terdengar seperti old jazz, bagaimana melodi dan kordnya menyatu. Lalu saat membahasnya dengan tim produksi, menurutku menarik untuk menjadikannya kontras dengan fenomena modern, yaitu meninggalkan voicenotes," kata dia.
Di satu sisi, ia melihat bahwa kebiasaan meninggalkan pesan suara lewat gawai, adalah sebuah hal yang begitu terkait dengan kehidupan manusia masa kini. Namun di sisi lain, ada hal puitis di balik fenomena ini.