Liputan6.com, Jakarta Florian Wirtz kembali menjadi sorotan setelah awal musimnya bersama Liverpool berjalan kurang meyakinkan. Bintang muda asal Jerman itu didatangkan dengan harga selangit dari Bayer Leverkusen, tetapi kontribusinya masih minim sejauh ini.
Ekspektasi tinggi mengiringi langkah Wirtz ke Anfield. Dengan status Pemain Terbaik Jerman 2024/2025, publik menanti ledakan performanya di Premier League. Namun, dalam enam penampilan perdananya, ia belum mampu mencetak gol maupun memberikan assist.
Padahal, di musim sebelumnya bersama Leverkusen, Wirtz tampil luar biasa dengan koleksi 16 gol dan 15 assist di semua ajang. Bandingkan dengan performanya di Liverpool yang masih mencari bentuk terbaik, wajar jika banyak pihak mulai mempertanyakan adaptasinya.
Kondisi ini membuat sejumlah pengamat memberikan pandangan mereka. Salah satunya Owen Hargreaves, mantan gelandang Bayern Munich dan Manchester United, yang menilai ada alasan kuat di balik mandeknya kontribusi Wirtz sejauh ini.
Analisa Hargreaves Soal Performa Wirtz
Hargreaves menilai masalah utama bukan hanya soal adaptasi Wirtz di Inggris. Menurutnya, Liverpool sendiri kini sedang mengalami fase pencarian sistem permainan yang tepat di bawah pelatih Arne Slot.
Menurut Hargreaves, Liverpool sejatinya sudah punya lini tengah yang solid musim lalu. Trio Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister, dan Dominik Szoboszlai dianggap sebagai salah satu kombinasi terbaik di Premier League. Kehadiran Wirtz membuat komposisi itu berubah.
"Tahun ini, mereka telah merekrut beberapa pemain yang sangat bagus, tetapi Wirtz, ketika Anda membayar uang sebanyak itu, Anda berusaha keras untuk memasukannya dalam tim. Padahal, tiga gelandang itu adalah yang terbaik di liga tahun lalu," kata Hargreaves, via Goal.
Mantan pemain timnas Inggris itu juga menyoroti efek domino dari keputusan tersebut. Szoboszlai bahkan sempat dipaksa bermain sebagai bek kanan, yang menurutnya membuat keseimbangan tim ikut terganggu.
Masalah Liverpool Sama dengan Arsenal di Era Arteta
Hargreaves melanjutkan analisisnya dengan menyamakan situasi Liverpool saat ini dengan Arsenal di masa awal Mikel Arteta. Menurutnya, keduanya sama-sama menghadapi tantangan menjaga keseimbangan tim setelah merekrut banyak pemain berkualitas.
Ia menilai bahwa hadirnya Wirtz, ditambah perekrutan Alexander Isak, membuat Liverpool memiliki terlalu banyak opsi yang justru menyulitkan penentuan peran tiap pemain. Ketidakseimbangan inilah yang berdampak pada performa tim.
“Ibrahima Konate telah membuat beberapa kesalahan, yang tidak kita lihat tahun lalu. Saya pikir ini masalah keseimbangan. Mereka punya dua bek sayap baru; tambahan Wirtz dan Alexander Isak. Anda harus berpikir bahwa mereka punya begitu banyak pemain hebat,” ujar Hargreaves.
“Ini kembali ke masalah Arsenal-Arteta; Anda hanya perlu menyeimbangkan permainan dengan tepat,” tegasnya.
(Goal)