Catatan Nicholas Saputra Perankan Rawa di Film Tukar Takdir, Representasi Orang Hadapi Musibah

Liputan6.com, Jakarta Aktor Nicholas Saputra kembali ke layar lebar lewat Tukar Takdir karya sineas Mouly Surya. Dalam film ini, ia sebagai Rawa, satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79. Selamat dalam kecelakaan tak serta merta menumbuhkan kebahagiaan.

Rawa dihantui rasa bersalah karena sejumlah keluarga korban meninggal dunia meluapkan amarah. Salah satunya Dita (Marsha Timothy). Rawa selamat karena bertukar kursi dengan suami Dita. Nicholas Saputra pun berbagi perspektif tentang karakter Rawa.

“Cerita di film ini relate dengan banyak orang. Rawa salah satu representasi orang yang berhadapan dengan musibah,” kata bintang film Ada Apa Dengan Cinta? lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (1/10/2025).

Nicholas Saputra menambahkan, tokoh-tokoh lain dalam Tukar Takdir merepresentasikan perasaan dan situasi yang dialami orang-orang di luar sana. Sementara itu, Mouly Surya menyebut Tukar Takdir tak sekadar menampilkan drama petaka pesawat.

“Selain petaka pesawat, ada drama kental dan melibatkan banyak tokoh di dalamnya. Film ini juga bicara tentang kedukaan, trauma, dan kesembuhan yang menuntun para karakter untuk memiliki koneksi di tengah situasi putus asa,” Mouly Surya mengulas.

Tukar Takdir akan menyapa bioskop seluruh Indonesia mulai 2 Oktober 2025. Selain Marsha Timothy dan Nicholas Saputra, film ini diperkuat performa Adhisty Zara, Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Roy Sungkono, Ariyo Wahab hingga Hannah Al Rashid.

Tukar Takdir juga terpilih menjadi bagian Asian Contents and Film Market (ACFM). Sebagai informasi, ACFM adalah bagian dari Busan International Film Festival (BIFF) 2025. ACFM  akan berlangsung pada 20 hingga 23 September 2025.

ACFM adalah pasar konten komprehensif utama di Asia yang jadi platform bagi film, serial, animasi, publikasi, webtoon, novel web, juga konten berbasis AI dipamerkan dan diperdagangkan. ACFM diadakan tiap tahun bersamaan dengan BIFF.

Salah satu produser film Tukar Takdir Chand Parwez Servia menjelaskan, pesawat adalah transportasi umum yang sangat familier dengan masyarakat, termasuk berbagai peristiwa yang terjadi, di antaranya petaka yang merenggut korban jiwa.

“Membuat film drama petaka pesawat bukan hal mudah. Semoga karya ini bisa menjadi cerminan baru bagi kita, lewat pergulatan emosi dari para karakter yang harus menghadapi trauma dan melanjutkan kehidupan,” ungkap Chand Parwez Servia.