Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi yang terstruktur dan berjenjang di berbagai lapisan umur menjadi kunci sebuah negara bisa berjaya di dunia olahraga. Berkaca pada hal itu, Indonesia mulai mencobanya lewat mencetak atlet sejak level perguruan tinggi. Segera hadir kompetisi Campus League.
Campus League ini menginisiasi pengembangan potensi mahasiswa, baik putra dan putri, untuk berprestasi di bidang olahraga. Roadmap Campus League selama 10 tahun ang terdiri dari tiga fase, mulai dari membangun kompetisi, membangun ekosistem kampus dan di luar olahraga, serta membangun keberlanjutannya. Campus League mendapat dukungan penuh dari Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menjalankan komitmen jangka panjang menghadirkan kompetisi antar-mahasiswa.
"Campus League lahir dari inisiatif untuk ikut serta berperan dalam proses peningkatan prestasi olahraga secara nasional. Kami melihat kompetisi olahraga di level perguruan tinggi yang integral merupakan kebutuhan mutlak untuk memperkuat mata rantai presasi olahraga kita yang belum sepenuhnya maksimal," ujar CEO Campus League, Ryan Gozali, dalam media gathering di Jakarta, Kamis (2/10/2025) siang.
Rencananya, Campus League musim perdana akan digelar di empat kota besar yang ada di Pulau Jawa pada 2026, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Nantinya Campus League menghadirkan kompetisi basket pada April hingga Juni, kemudian bulutangkis pada Agustus hingga September, Futsal pada September hingga Oktober, dan Universal Games pada Desember 2026.
Rencana Jangka Panjang
Dengan rencana jangka panjang selama 10 tahun yang sudah diungkapkan, tentu kemitraan dan komitmen bersama perguruan tinggi di Indonesia perlu dipupuk sejak saat ini.
Ryan pun menegaskan bahwa terpenting adalah bagaimana Campus League dapat memberikan bukti konkret berupa konsistensi pergelaran kompetisi yang berkualitas.
"Tentunya kami harus konsisten, baik dalam regulasinya, kompetisinya, hingga realisasinya. Kami harus membuktikan diri dan kampus-kampus yang akan menilai. Jadi nanti pasti akan ada kepercayaan dari mereka untuk bisa menghadirkan mahasiswa-mahasiswi berprestasi untuk berkiprah di sini," ujarnya.
Ada Musim Nol
Namun, sebelumnya, pada akhir 2025 ini, Campus League akan menggelar musim nol, atau edisi pembuka. Musim nol ini berupa kompetisi futsal yang digelar di dua kota, yaitu Jakarta dan Yogyakarta, pada pertengahan Oktober hingga pertengahan November 2025.
"Karena 2025 sudah memasuki kuartal terakhir, waktu tersisa cukup pendek, maka kami fokus untuk lebih dulu menggelar kompetisi futsal, yang merupakan olahraga paling populer di kalangan mahasiswa dan paling siap dipertandingkan," ujar Ryan.
Kompetisi futsal yang digelar pada Oktober hingga Desember 2025 ini tentu diharap bisa menjadi tolok ukur agar peserta kompetisi bisa mempercayai Campus League sebagai wadah untuk berprestasi, sehingga pada musim perdana nanti 2026, kompetisi dengan olahraga yang lebih beragam, mulai dari bola basket, bulutangkis dan futsal bisa terlaksana dengan antusiasme tinggi.
Pemilihan Cabang Olahraga
Pemilihan futsal, bola basket, dan bulutangkis pun diakui Ryan didorong beberapa faktor, termasuk popularitas olahraga di kalangan mahasiswa dan olahraga dengan potensial prestasi di tingkat selanjutnya.
"Kampus itu sudah sustainable dengan futsal, bulutangkis, dan basket. Jadi itu menjadi yang pertama. Kemudian olahraga dengan potensial medali di jenjang selanjutnya. Jadi kita ingin memberikan kesempatan peserta berprestasi sejak dini sebelum nantinya ada kesempatan untuk tampil di ajang empat tahunan seperti Asian Games atau Olimpiade," ujarnya.
Campus League akan terlaksana dengan dukungan dari Bakti Olahraga Djarum Foundation. Tidak tanggung-tanggung, Ryan Gozali, sempat mengungkap bahwa dukungan itu akan berjalan hingga 30 tahun ke depan.
Presiden Direktur Bakti Olahraga Djarum Foundation, Victor Hartono, dengan tersenyum mengakui dukungan jangka panjang itu bukan tanpa alasan.
"Kita sama-sama ingin melihat Indonesia menjadi kekuatan yang luar biasa di dunia olahraga. Semua orang Indonesia ingin seperti itu. Jadi dari grup bisnis kami, itu yang bisa kami dukung untuk Campus League," ujar Victor Hartono.
"Kami tahu ini tidak bisa hanya satu atau dua tahun saja, tetapi butuh komitmen sampai berdekade-dekade. Saya katkan 30 tahun, karena saya merasa akan pensiun 30 tahun lagi. Setelah itu, tentu saya berharap nanti Campus League sudah besar dan banyak sponsor lain yang bersemangat untuk memberikan dukungan," lanjutnya.