Liputan6.com, Jakarta Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan menggelar konsorsium organisasi masyarakat ASEAN terbesar, yaitu ASEAN for the Peoples Conference 2025 pada 4 dan 5 Oktober 2025, The Sultan Hotel, Jakarta.
Mengusung tema “Harnessing Southeast Asia's Greatest Resource,” AFPC 2025 dihadiri aparatur sipil negara, diplomat, akademisi, pelaku bisnis hingga seniman antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono dan Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
Selain itu, ada Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn dan komika Pandji Pragiwaksono. AFPC 2025 diharapkan menjadi forum utama yang kredibel untuk mewujudkan “People-Centered ASEAN”.
Konferensi AFPC 2025 akan mengangkat berbagai tantangan mendesak antara lain perubahan iklim, tata kelola pemerintahan yang baik, keamanan digital, migrasi, pembangunan perdamaian, pendidikan, kesehatan, hingga kualitas hidup.
Meski Presiden Joe Biden harus mempersingkat lawatannya ke Asia Pasifik, agenda pemerintahannya dalam forum G-7 dan the Quad relatif padat. Isu Ukraina dan ancaman dari Tiongkok kembali mengemuka. Berikut laporan tim VOA.
Visi dan Identitas ASEAN
Dalam membahas berbagai isu tersebut, AFPC mengangkat pertanyaan lebih mendasar yakni bagaimana visi dan identitas ASEAN dapat diterjemahkan dari ruang-ruang tingkat tinggi menjadi nilai-nilai yang benar-benar selaras dengan kehidupan masyarakat sehari-hari?
Menjawab tantangan itu, AFPC hadir sebagai forum utama untuk mendorong tercapainya ASEAN yang benar-benar berpusat pada rakyat dengan membawa isu-isu paling relevan bagi warga secara langsung ke garis depan.
Sediakan Ruang Dialog
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (1/10/2025), dijelaskan, selaras dengan nilai-nilai ASEAN Vision 2045 forum ini bertujuan menghidupkan gagasan ASEAN yang benar-benar berpusat pada rakyat.
Selain itu, AFPC akan menjadi wadah memperkuat jejaring dan kolaborasi antarorganisasi masyarakat sipil di kawasan. Yang terpenting, konferensi ini akan menyediakan ruang dialog langsung antara masyarakat sipil dan para pemimpin ASEAN.
Daftar Tokoh Penting Yang Hadir
Tujuan akhirnya, memastikan suara rakyat turut berperan dalam membentuk kebijakan regional. AFPC 2025 akan dihadiri berbagai kalangan, termasuk pemerintah, aparatur sipil negara, diplomat, akademisi, pelaku bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan lain-lain. Siapa saja?
- H.E. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN
- H.E. Sugiono, Menteri Luar Negeri RI
- H.E. Sihasak Phuangketkeow, Menteri Luar Negeri Thailand
- Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (2017-2022); Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014-2016); Pendiri Indonesia Mengajar dan Aksi Bersama
- Dr. R. M. Marty M. Natalegawa, Penulis buku "Does ASEAN Matter? A View From Within"; Menteri Luar Negeri RI (2009–2014)
- Franz Magnis-Suseno, Professor at Driyarkara School of Philosophy Jakarta
- Prof. Jimly Asshiddiqie, Founding Chief Justice of Indonesia’s Constitutional Court (2003-2008)
- Dr. William P. Sabandar, Special Envoy of the Secretary General of ASEAN (2009-2012)
- Khairy Jamaluddin, Minister of Health of Malaysia (2021-2022)
- Amy Chew, Staff Correspondent for the South China Morning Post, Reuters, New Straits Times, and The Star of Malaysia
- Nurul Izzah Anwar, Executive Chairperson of Polity; Member of Parliament (2008-2022)
- Pita Limjaroenrat, Visiting Fellow of Harvard Kennedy School
- Abigail Limuria, Co-Founder of What Is Up, Indonesia (WIUI)
- Bambang Harymurti, Member of Board of Commissioner of PT Tempo Inti Media
- Dr. Kavi Chongkittavorn, Senior Fellow for the Institute of Security and International Studies (ISIS), Chulalongkorn University
- Yenny Wahid, Director of Wahid Foundation
- Andini Effendi, Independent Journalist
- Pandji Pragiwaksono, CEO Comika