Liputan6.com, Jakarta AC Milan berhasil meraih kemenangan krusial saat menjamu Napoli di San Siro pada laga pekan kelima Serie A 2025/2026, Senin (29/09/2025) dini hari WIB. Rossoneri menutup laga dengan skor tipis 2-1.
Gol cepat Alexis Saelemaekers pada menit ketiga membuat tuan rumah berada di atas angin sejak awal. Christian Pulisic kemudian menggandakan keunggulan Milan lewat gol cantik pada menit ke-31.
Namun, situasi berubah drastis di babak kedua. Pervis Estupinan mendapat kartu merah pada menit ke-57, membuat Milan harus bermain dengan sepuluh orang.
Napoli sempat memperkecil ketertinggalan lewat penalti Kevin De Bruyne di menit ke-60. Meski ditekan, Milan tetap berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.
Dengan hasil ini, AC Milan memuncaki klasemen sementara Serie A dengan 12 poin dari lima laga. Sementara Napoli harus rela turun ke posisi kedua meski mengoleksi poin yang sama.
Allegri Ingin Milan Konsisten dengan Semangat Tinggi
Massimiliano Allegri mengaku puas dengan kemenangan timnya atas Napoli. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan Rossoneri menjadi kunci dalam menghadapi laga berat ini.
“Saya senang, ini adalah ujian yang penting. Pertandingan yang sangat sulit melawan tim Napoli dengan kualitas yang hebat,” ujar Allegri kepada DAZN, seperti dikutip MilanNews.
Ia menegaskan bahwa kemenangan seperti ini tak lepas dari kerja keras seluruh pemain. Allegri juga menilai Milan sudah menunjukkan kemajuan dengan hasil positif ini.
“Kami harus terus bekerja keras. Kami telah membuat langkah kecil ke depan dengan kemenangan melawan Napoli yang hebat ini,” lanjutnya.
“Akan ada pertandingan-pertandingan sulit seperti ini di liga, tetapi jika Anda bermain dengan semangat ini, akan lebih mudah untuk menang,” tegas Allegri.
Inspirasi Taktik Milan Datang dari Arsenal
Selain bicara soal semangat, Allegri juga mengungkap asal mula ide taktik Milan musim ini. Ia ternyata terinspirasi dari duel melawan klub Premier League, Arsenal, di musim panas lalu.
“Sejujurnya, sejak pertandingan pertama melawan Arsenal di musim panas. Kami bermain dengan dua gelandang serang, seorang gelandang ganda, dan Leao sebagai striker,” jelasnya.
Menurut Allegri, fleksibilitas para gelandang menjadi penentu dalam pola ini. Karakter pemain membuat peran bisa bergeser antara mezz’ala maupun gelandang serang.
“Lalu, semuanya tergantung pada karakteristik kedua gelandang serang tersebut: jika ia lebih defensif, ia menjadi mezz’ala, jika ia lebih menyerang, ia menjadi gelandang serang,” katanya.
“Kami selalu berlatih dengan cara ini, dan sesekali kami mengubah latihan untuk melihat apakah ada solusi berbeda yang mungkin berguna sepanjang tahun,” pungkas Allegri.
(MilanNews)