Liputan6.com, Jakarta Mutia Ayu sering membagikan momen hangat kebersamaan dengan putri semata wayangnya, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo. Rumah mereka menjadi saksi bisu kehangatan tersebut, dan baru-baru ini ia mengunggah potret hunian yang berdesain modern, minimalis, dan sangat fungsional, menunjukkan bagaimana ruang pribadi dirancang untuk mendukung ikatan keluarga.
Berbeda dari kesan megah, hunian ini justru menonjolkan nuansa lembut dan hangat dengan dominasi elemen kayu, tekstur alami, serta perpaduan warna-warna netral seperti putih dan krem. Setiap sudut rumah dirancang secara detail untuk menunjang aktivitas sehari-hari, mulai dari area bersiap sebelum beraktivitas hingga sudut-sudut santai yang ergonomis dan menawan.
Salah satu sudut paling menyentuh adalah area foyer yang didedikasikan secara tersirat untuk mengenang sang legenda musik Indonesia, Glenn Fredly. Penasaran seperti apa detail lengkap arsitektur dan interior rumah Mutia Ayu dan Gewa yang simpel namun fungsional? Berikut enam potret dan ulasan mendalam tentang hunian modern mereka, dirangkum Liputan6, Kamis (2/10).
Hadirkan Foto Mendiang Glenn Fredly dan Gitarnya
Area pintu masuk atau foyer rumah Mutia Ayu dirancang dengan cermat untuk menghormati kenangan. Di atas meja konsol kayu modern yang elegan, terdapat sebuah canvas art besar berwarna hitam-putih yang menampilkan potret mendiang Glenn Fredly dengan pose ikonisnya.
Tepat di samping potret tersebut, bersandar tegak sebuah soft case gitar merek Taylor yang seolah selalu siap dibawa. Penempatan potret dan gitar secara berdampingan di area sambutan ini menampilkan gestur emosional yang mengingatkan kehadiran sang legenda supaya tetap terasa di rumah tersebut. Dalam kesempatan itu, Mutia Dewi dan sang putri tengah bersiap-siap hendak berziarah ke makam Glenn.
"Vlog ke makam ayahnya Gewa," tulis Mutia di unggahan TikToknya @mutia_ayuu.
Adanya Bench Kayu di Sudut Pintu Masuk Menciptakan Ruangan Menjadi Hangat dengan Lampu Temaram
Fungsionalitas menjadi kunci dalam desain rumah ini, terutama di area transisi. Di dekat pintu masuk, yang juga berdekatan dengan cermin besar, Mutia Ayu menyediakan sebuah bench atau bangku duduk berlapis kain.
Fungsi utama bench ini terlihat jelas, yakni sebagai area yang mempermudah proses bersiap-siap sebelum meninggalkan rumah. Dari potret yang ada, Mutia Ayu terlihat santai mengikat tali sepatu ketsnya sambil duduk, sementara Gewa duduk di sebelahnya. Kehadiran bench ini menunjukkan perhatian terhadap detail kenyamanan dan efisiensi waktu dalam rutinitas harian. Menariknya, suasana rumah semakin hangat dengan model lampu temaram yang menyala syahdu.
Hadirkan Lemari Tertutup yang Menampilkan Keindahan Ruangan
Untuk menjaga estetika minimalis, Mutia Ayu memilih sistem penyimpanan tertutup, khususnya di area walk-in closet atau ruang rias. Sebagian besar pakaian dan barang disimpan di dalam lemari berukuran masif dengan panel kayu tertutup berwarna netral dari lantai hingga plafon.
Meskipun demikian, terdapat juga unit rak terbuka dari kaca yang memamerkan koleksi kosmetik dan parfum. Pilihan dominasi lemari tertutup ini adalah strategi efektif untuk menyembunyikan kekacauan visual, memastikan bahwa ruang selalu terlihat rapi, tenang, dan terorganisir, sebuah ciri khas desain interior modern yang efisien.
"Ada ayah, sama ada gitarnya," sebut Gewa saat bersiap-siap berangkat ziarah.
Perpaduan Warna Putih dan Kayu Bisa Menjaga Keterbukaan Ruang di Rumahnya
Ruang keluarga dan area makan didominasi oleh perpaduan warna putih, krem, dan elemen kayu muda. Kombinasi palet warna netral ini memberikan efek visual yang lapang dan terang, meskipun ukuran ruangan mungkin tidak terlalu besar.
Kursi makan dengan desain minimalis berwarna putih berpadu serasi dengan meja dan kabinet dengan lapisan kayu terang. Di sana terdapat juga kulkas berwarna hitam yang tampak seimbang dengan kondisi ruangan di rumah Mutia Ayu.