Liputan6.com, Jakarta Keamanan data pribadi jadi sorotan lagi setelah beredar kabar polisi berhasil menangkap pemuda yang diduga Bjorka asli. Detektif Jubun lantas berbagi perspektif terkait pentingnya menjaga keamanan data pribadi.
Selebgram dengan 350 ribuan pengikut tersebut berbagi tips menjaga keamanan data pribadi setelah menangani sejumlah kasus kejahatan digital. Detektif Jubun menegaskan, ketelitian adalah benteng pertama dalam menjaga keamanan data pribadi.
Tips pertama, jangan klik sembarang tautan. Di zaman sekarang, tiap orang punya email. Di inbox, sering ada kiriman dari orang yang tak dikenal atau sebaliknya, nama pengirim sangat famlier sehingga kita percaya saja dengan isinya.
“Jangan klik sembarang link atau tautan. Tiap dapat email, pastikan dulu siapa pengirimnya, harus lihat alamat email pengirim,” kata Detektif Jubun lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (9/10/2025).
Jutaan data pribadi warga Jawa Barat diduga diretas oleh hacker dan disebarluaskan melalui akun media sosial X. Pemprov Jawa Barat kini tengah bekerjasama dengan tim Cyber Crime Polda Jawa Barat untuk menelusuri dugaan kebocoran data ini.
Nomor Call Center
Detektif Jubun mengaku pernah menangani kasus kejahatan digital rumit, salah satunya penipuan lewat metode phising. Modusnya mengirim tautan ke ponsel target. Begitu tautan tersebut diklik, seluruh isi ponsel—termasuk aplikasi perbankan—dapat diakses pelaku.
Kehati-hatian adalah yang utama. “(Tips kedua) hati-hati juga kalau mencari nomor telepon call center di internet. Pastikan bahwa itu benar. Prinsipnya ketelitian,” ucapnya. Kasus Bjorka menunjukkan keamanan siber bukan hanya tugas aparat atau lembaga pemerintah.
Yang Lebih Penting Adalah...
Ini tanggung jawab bersama. “Kita tidak bisa hanya fokus mencari siapa Bjorka. Yang tak kalah penting adalah menutup celah yang membuat Bjorka dan yang lain bisa masuk,” Detektif Jubun mengingatkan.
Karenanya, jangan hanya melihat Bjorka sebagai kasus hukum. Ada banyak hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik masyarakat dari kasus ini. Detektif Jubun memandang kasus Bjorka cermin bagi kita semua.
Bukan Sekadar Sosok Anonim
Dalam kesempatan itu, Detektif Jubun juga menggarisbawahi bahwa persoalan keamanan siber di Indonesia masih jauh dari kata selesai. Hacker atau peretas jangan hanya dipandang sebagai sosok anonoim di balik layar.
“Ia bukan sekadar sosok anonim di balik layar, tapi simbol dari celah-celah yang selama ini mungkin kita abaikan. Alih-alih hanya mencari siapa pelakunya, kita perlu bertanya: kenapa sistem kita mudah ditembus dan apa yang bisa kita perbaiki bersama?” pungkasnya.