
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, akan melakukan koordinasi dengan koordinator dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait adanya sekolah menolak program makan bergizi gratis (MBG). Penolakan itu, disebabkan karena banyaknya korban dugaan keracunan di sekolah.
Sekolah yang menolak yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Sekolah itu memilih memasak sendiri. Sebab, terbukti makanan disukai pelajar dan terjamin keamanannya. Adapun sekolah lain yakni TK, SD, SMP Islam Al Azhar 33 Kota Tasikmalaya yang resmi menghentikan program MBG. Keputusan tersebut diumumkan melalui surat resmi langsung ditandatangani Kepala Sekolah, Dede Abdul Wahid atas arahan Ketua Yayasan Islam Al-Mustafa dan hasil musyawarah bersama pengurus Jamiyyah.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh mengatakan program akan melakukan berbagai upaya masih dalam pengawasan MBG melibatkan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), camat serta lurah.
"Pemerintah Kota Tasikmalaya masih terus melakukan pengawasan lantaran 65 dapur di antaranya 35 dapur SPPG telah berjalan dan semuanya itu belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pemerintah daerah sudah menjalin kerja sama dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) agar para kepala dapur, ahli gizi dan pengelola dapur SPPG yang memiliki sertifikat," katanya, Selasa (7/10/2025).
Asep mengatakan terkait penolakan, pemerintah daerah akan melakukan koordinasi dengan kepala dapur. Sebab, ada sekolah yang sudah menjalankan penyediaan makanan bagi para muridnya seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Muttaqin yang mana program itu sudah berjalan selama 25 tahun.
"Kami akan berkoordinasi dengan kepala dapur SPPG Kota Tasikmalaya berkaitan dengan beberapa sekolah menolak makan bergizi gratis (MBG)," ujarnya.
Sementara itu, orang tua siswa SD Islam Al Azhar Wawan, 33, mengatakan, program MBG membuat rasa ketakutan lpara orangtua ;antaran kasus keracunan terjadi di berbagai daerah. Ia menilai kesehatan anak jauh lebih penting daripada program. (H-4)