Penampilan Apik Seperti Plastik di Synchronize Fest 2025: Nostalgia dan Regenerasi di Satu Panggung

4 days ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Penampilan duo Ipang Lazuardi dan Didit Saad dalam format Seperti Plastik seolah jadi mesin waktu yang membawa penonton Synchronize Fest 2025 kembali ke era 90-an. Panggung Forest Stage pada Jumat (3/10/2025) malam menjadi saksi kembalinya salah satu ikon musik rock alternatif Indonesia setelah sekian lama vakum, menyuguhkan nostalgia pekat sekaligus sinyal regenerasi yang manis.

Atmosfer kerinduan begitu terasa sesaat sebelum Ipang Lazuardi dan Didit naik panggung pada pukul 18.15 WIB. Para penggemar yang didominasi generasi 90-an tampak tak sabar menantikan kembalinya duo musisi yang dulu mengibarkan bendera band Plastik.

Begitu intro lagu pertama mengalun, penonton seolah tersedot ke dalam lorong waktu, kembali ke masa di mana musik grunge dan rock alternatif merajai kancah musik Tanah Air. Energi Ipang yang meledak-ledak dan cabikan gitar Didit yang khas membuktikan bahwa pesona mereka sama sekali belum luntur.

"Gue dan Bapak Didit Saad, agak sedikit mencoba mundur mungkin 30 tahun yang lalu. Ada remaja yang nggak jelas kayaknya sih, apa yang ada di pikirannya diajakin ngapain aja mau soalnya. Iya," ujar Ipang di sela-sela aksinya.

Indonesia Journey sebagai holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata akan menggelar konser musik pertama di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada malam pergantian tahun. Acara ini merupakan salah satu strategi in journey menjadikan kawasan Marina L...

Obati Kerinduan Penggemar Lawas

Lagu-lagu andalan seperti "Statis," "Seperti," hingga "Rahasia" dibawakan dengan aransemen yang lebih segar namun tetap mempertahankan ruh aslinya. Penonton pun tak kuasa menahan diri untuk ikut bernyanyi bersama, menciptakan koor massal yang menggema di area Forest Stage.

Band Plastik, yang beranggoyakan Ipang, Didit Saad, Aray Daulay, Alexander Iman Wirasakti, dan Alex Kuple, diketahui aktif dari tahun 1991 hingga membubarkan diri pada tahun 2000. Setelah bubar, para personel memilih menempuh jalan musik masing-masing.

Ipang sempat bersolo karier sebelum akhirnya bergabung dengan band BIP pada 2004. Sementara Didit Saad aktif sebagai produser dan terlibat dalam berbagai proyek musik, termasuk dengan Syaharani dan membentuk band Evo.

Kini, kembalinya mereka dalam format duo menjadi momen reuni yang emosional. Ipang tak lupa berterima kasih kepada Syncrhonize Fest 2025 yang telah memberi kesempatan mereka untuk tampil.

"Gue mesti thank you dulu buat Synchronize Festival. Sebagai band baru kami sangat terhormat bisa ada di, jangan ketawa ini band baru Seperti Plastik, kalo Plastik udah lama, kalau ini kan seperti itu," kata Ipang disambut tawa hangat penonton.

Grup Vokal BPOT: Bakti Pada Orang Tua

Kejutan tidak berhenti sampai di situ. Penampilan Seperti Plastik terasa lebih istimewa dengan kehadiran generasi penerus mereka. Ipang dan Didit memboyong anak-anak mereka untuk naik ke atas panggung sebagai penyanyi latar.

Penyanyi berambut gimbal itu kemudian mengenalkan "kelompok vokal" barunya yang ia sebut sebagai BPOT atau Bakti Pada Orang Tua. Grup vokal ini terdiri dari anak-anak mereka, yaitu Mayo, Leko, Lafi, dan Kadiva, yang memberikan warna baru dalam pertunjukan malam itu.

"Dan panggung ini besar sekali. Makanya dengan satu kesempatan yang sangat hebat ini kami membawa, apa bahasanya, jangan anak, kalo anak kayaknya tua banget, cabang, cabang dua, cabang kedua dan ternyata kita udah cabang ketiga ya, berarti udah ada, udah ada cucu," canda Ipang, menggambarkan betapa waktu telah berlalu.

Warisan Musik

Momen ini bukan hanya sekadar ajang reuni bagi para penggemar lawas, tetapi juga menjadi sebuah panggung keluarga. Ipang dan Didit seolah ingin menunjukkan secara langsung kepada anak-anak mereka warisan musik yang telah mereka bangun sejak puluhan tahun lalu.

"Gue mungkin bisa atau sering, gue Didit Saad sering cerita ke anak-anak tentang kejadian di tahun 90-an, tapi biar konkretnya mereka harus merasakan apa yang terjadi ketika Jakarta 1998," pungkas Ipang.

Read Entire Article