Liputan6.com, Jakarta Timnas Norwegia tampil menggila di Ullevaal Stadion, Oslo. Dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa Grup I, Erling Haaland memimpin rekan-rekannya membantai Timnas Israel dengan skor telak 5-0. Kemenangan ini membuat langkah Norwegia kian mantap menuju turnamen besar pertama mereka sejak Euro 2000.
Haaland menjadi bintang utama dengan hattrick spektakuler di menit ke-27, 63, dan 72. Dua gol lainnya datang dari blunder fatal pemain Israel sendiri—Anan Khalaili mencetak gol bunuh diri pada menit ke-18, serta oleh Idan Nachmias menit 28. Skor besar ini mempertegas dominasi penuh Norwegia atas tim tamu yang tampak kehilangan arah sejak awal laga.
Hasil ini juga memperpanjang rekor sempurna Norwegia di Grup I. Mereka kini unggul enam poin dari Italia yang berada di posisi kedua dan masih menyimpan satu laga. Dengan tren positif ini, Norwegia hanya tinggal selangkah lagi memastikan tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan.
Hattrick ke-6, Rekor Dunia, dan Amarah Publik Oslo
Pertandingan sempat diwarnai insiden menarik di awal laga. Haaland, yang mendapat peluang dari titik putih, gagal menaklukkan kiper Israel, Daniel Peretz—dua kali berturut-turut. Penalti pertama ditepis, sementara eksekusi ulangnya juga berhasil digagalkan. Namun, kegagalan itu hanya menunda ledakan sang penyerang.
Setelah dua gol bunuh diri memberi Norwegia keunggulan cepat, Haaland membuka pesta pribadinya lewat tembakan keras di menit ke-27. Ia kemudian menambah dua gol melalui sundulan akurat, hasil umpan Antonio Nusa, sekaligus menegaskan statusnya sebagai predator paling berbahaya di Eropa saat ini.
Dengan trigol tersebut, Haaland resmi menembus 51 gol untuk Norwegia hanya dalam 46 pertandingan—menjadikannya pemain tercepat dalam sejarah sepak bola internasional yang mencapai 50 gol. Sebelumnya, rekor itu dipegang kapten Inggris, Harry Kane, yang butuh 71 laga untuk mencapai angka tersebut. Striker Manchester City itu juga kini memimpin daftar top skor kualifikasi zona Eropa dengan 12 gol dari enam pertandingan.
Haaland pun kembali menjadi simbol kebangkitan Norwegia—bukan hanya karena gol-golnya, tetapi juga karena semangatnya mengembalikan negara itu ke peta sepak bola dunia.
Di luar lapangan, suasana di Oslo turut memanas. Ratusan orang menggelar demonstrasi pro-Palestina sebelum kick-off, meneriakkan “Free Palestine” dan menuntut sanksi terhadap Israel. Ketua Asosiasi Sepak Bola Norwegia, Lise Klaveness, bahkan menegaskan bahwa pihaknya sedang “mendorong agar Israel dikenai sanksi”.
Jalan Terbuka Menuju Amerika
Norwegia kini memimpin Grup I dengan penuh kepercayaan diri. Jika mampu mengalahkan Estonia pada laga berikutnya, mereka bisa memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026—tergantung hasil Italia dalam pertandingan sisa.
Bagi Haaland dan generasi muda Norwegia, ini bukan sekadar kemenangan besar di kandang. Ini adalah pernyataan: setelah puluhan tahun hidup dalam bayang-bayang masa lalu, tim Skandinavia itu siap kembali menulis sejarah di panggung dunia.
Malam di Ullevaal menjadi saksi bagaimana satu nama—Erling Haaland—mengubah kesunyian sepak bola Norwegia menjadi gemuruh kebanggaan nasional.