Liputan6.com, Jakarta Bintang pop Inggris Dua Lipa kembali jadi perhatian publik. Baru-baru ini ia memecat sang manajer, David Levy, buntut dari menandatangani surat anti musisi pro-Palestina.
Melansir laman Hindustian Times, Senin (22/9/2025), itu terungkap usai David Levy diketahui sebagai penandatangan pertama surat tersebut. Ia menolak Kneecap, band pro-Palestina asal Irlandia untuk tampil di Glastonbury Festival Juni 2025.
"Dia (Dua Lipa) menilai David Levy sebagai pendukung aksi kejam Israel di Gaza. Hal itu tampak jelas melalui surat yang ia tanda tangani dan disampaikan ke Michael Eavis," ujar seorang sumber anonim.
Dua Lipa telah lama vokal menyuarakan dukungan bagi masyarakat Palestina. Mei tahun lalu, penyanyi kelahitan Kosovo itu mengunggah konten di akun Instagram, mengecam aksi Israel terhadap warga Palestina.
Inggris secara resmi mengakui kedaulatan negara Palestina yang kemudian diikuti oleh sejumlah negara lain seperti Kanada, Australia, dan Portugal. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu marah dan menyatakan bahwa dirinya akan mengu...
Awal Mula Kejadian
Awalnya, David Levy mengirim surat tuntutan untuk mengeluarkan Kneecap dari line-up Glastonbury melalui email kepada founder Michael Eavis dan anak perempuannya Emily. Lalu, tuntutan yang disetujui oleh sejumlah tokoh musisi Yahudi lainnya bocor.
Meski begitu, Kneecap tetap hadir dan tampil di panggung Glastonbury 2025 walau sempat dikecam beberapa orang termasuk David Levy. Fakta tersebut menjadi alasan Dua Lipa memecat manajer.
"Dia memastikan bahwa David tidak bekerja sama lagi dengannya. Dua sangat pro Palestina dan hal itu tidak sejalan dengan prinsip David," ungkap sumber anonim.
Tetap di Agensi yang Sama
Keputusan musisi kelahiran 1995 tersebut untuk berpisah dengan manajer bukan berarti ia juga pergi meninggalkan agensinya. Dua Lipa tetap di bawah naungan William Morris Endeavor (WME) dan hanya berganti manajer.
Namun, kabar berakhirnya kerja sama Dua Lipa dan David Levy belum diumumkan secara resmi. Agensi WME belum mengeluarkan pernyataan lebih lanjut terkait hal ini.
Mengutip laman Euronews, Senin (22/9/2025), bukan hanya Dua Lipa yang memutus kontrak dengan David Levy, tapi ada musisi lain. Salah satunya Massive Attack, grup musik trip-hop asal Inggris.
Aksi Nyata Dukungan Para Musisi
Sekadar kilas balik, tak hanya Dua Lipa yang kerap menyuarakan aksi dukungan terhadap Palestina. Sekitar 400 artis lainnya menunjukkan dukungan atas nama kemanusiaan.
Lebih dari 400 musisi dan label mendatangani "No Music for Genocide" yang menginisiasikan upaya menghapus musik mereka dari Israel imbas aksi kejam yang terjadi di Gaza, Palestina.
"Tindakan nyata ini adalah satu langkah mendukung tuntutan Palestina agar Israel diasingkan dan dianggap tidak sah, karena mereka bebas menghabisi segalanya tanpa ada konsekuensi," jelas salah satu inisiator gerakan tersebut.