5 Potret Kos Sederhana Fahmi Bo di Jakarta Barat, Kecil dan Seadanya

Liputan6.com, Jakarta Kondisi kesehatan aktor Fahmi Bo yang kian menurun membuat banyak pihak merasa prihatin. Tinggal di sebuah kamar kos sederhana di kawasan Jakarta Barat, Fahmi kini lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur karena tubuhnya lemah dan sulit untuk bergerak. Situasi ini membuat perhatian publik semakin besar terhadap kesehariannya.

Kedatangan Melaney Ricardo ke tempat tinggal Fahmi Bo menjadi salah satu bukti nyata kepedulian. Melaney datang langsung untuk melihat kondisi sahabatnya itu. Momen tersebut sekaligus membuka mata banyak orang tentang kenyataan di balik dinding kamar kos sederhana yang menjadi tempat tinggal Fahmi saat ini.

“Aku tuh hari ini datang karena kan kondisi beliau lihat di TikTok ya, pucat sekali. Dan di podcast pertama aku sowan sama Abang, aku tuh ya kesebut dan janji lah ya, aku bilang aku mau bayarin kontrakan,” ucap Melaney Ricardo seperti yang dikutip dari kapanlagi.com.

Dari konten YouTube @MelaneyRicardo1, artikel ini akan menjelaskan bagaimana potret kamar kos Fahmi Bo yang memang sangat sederhana.

Pada foto pertama tampak area luar menuju pintu kos yang terdiri dari lorong sempit berbatu dan dinding beton kasar yang menunjukkan bangunan padat dan berdekatan, serta dari sudut foto terlihat adanya tumpukan material bangunan dan alat di sisi kiri jalan yang memberi kesan sirkulasi barang yang tidak tertata rapi, hal ini berpotensi mengurangi kemudahan akses terutama bagi kendaraan darurat seperti ambulans yang memerlukan ruang manuver.

Di foto yang sama terlihat sebuah pagar besi dan gerbang yang mengarah langsung ke jalan kecil, sedangkan di bagian luar terdapat mobil dan orang yang berlalu lalang yang menunjukkan lokasi kos berada di lingkungan perkampungan padat dengan akses jalan yang relatif sempit, kondisi ini membuat mobilitas pasien dan tim medis menjadi lebih rumit apabila butuh evakuasi cepat, apalagi jika ambulans sulit mendekat karena lorong yang terbatas.

Potret kedua memperlihatkan ambang pintu berbahan kayu yang langsung diakses dari serambi kecil yang dibatasi pagar besi, dengan lantai dan struktur yang ringkas sehingga sirkulasi di area ini sangat terbatas.

Dari sudut belakang terlihat pula adanya beberapa barang rumah tangga yang diletakkan berdekatan dengan pintu, yang menunjukkan bahwa ruang serambi sekaligus berfungsi sebagai area penyimpanan sementara.

Potret ketiga menampilkan dapur mini yang tersusun dari bak cuci berbentuk kotak berubin, rak piring kecil, dan kompor tunggal merek Rinnai di atas meja marmer tipis, komposisi ini memperlihatkan ruang fungsional yang sangat terbatas.

Tampak persiapan makanan, pencucian piring, dan penyimpanan bahan terjadi dalam area sangat sempit, sehingga potensi tumpahan, kelembapan, dan tumpukan sampah sangat besar jika tidak rutin dibersihkan. Terlihat pula pipa dan saluran di bawah bak cuci yang terbuka serta kardus dan beberapa kantong plastik yang disimpan di bawah meja.

Potret keempat menunjukkan ruang tidur yang sangat terbatas, di mana kasur tampak diletakkan langsung di lantai atau di alas tipis dengan bantal serta posisi Fahmi Bo yang berbaring, di sekelilingnya terdapat meja kecil, gulungan kabel ekstensi, dan sejumlah barang elektronik serta kotak obat-obatan; keterbatasan ruang gerak inilah yang membuat perawatan jangka panjang di rumah menjadi penuh tantangan karena tidak ada area yang jelas untuk peralatan medis atau untuk tenaga kesehatan bergerak.

Di sudut ruangan nampak tabung oksigen serta aksesori pernapasan yang menandakan kebutuhan perawatan respiratori. 

Diketahui bahwa kondisi kesehatan Fahmi Bo menurun drastis meski sempat dirawat di rumah sakit selama sembilan hari, dan meskipun hasil pemeriksaan awal menunjukkan perbaikan, setelah pulang kembali muncul sesak napas sehingga kondisi menjadi fluktuatif dan memerlukan pengawasan lanjutan dari dokter; informasi ini relevan dengan potret ruang tidur yang memperlihatkan kebutuhan oksigen dan perawatan berkelanjutan di rumah.

Adanya perlambatan fungsi pompa jantung dan pembengkakan besar pada kaki yang membuat pasien menjadi sangat terbatas mobilitasnya sehingga harus berbaring dan hanya bisa dipindahkan dengan cara digendong, kondisi semacam ini menuntut akses rutin ke lay...