40 Hari Wafatnya Mpok Alpa, Aji Darmaji Masih Sering Merasakan Keberadaan Almarhumah

Liputan6.com, Jakarta Suasana haru dan khidmat menyelimuti kediaman almarhumah Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa. Tepat 40 hari setelah kepergiannya, keluarga besar menggelar acara tahlilan dan doa bersama untuk mengenang sang komedian.

Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara tersebut. Ia mengatakan bahwa antusia kerabat dan jemaah untuk mendoakan almarhumah sangat tinggi, meski di tengah hujan deras yang mengguyur.

"Hujan itu kan berkah. Penuh dengan keberkahan, banyak malaikat rahmat juga turun kan, hujan itu berkah. Kita tetap bersyukur, hujan ya alhamdulillah. Makna kebahagiaannya, sama makna berkahnya tuh banyak," ungkap Aji Darmaji di Kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

Meski telah melewati 40 hari, Aji masih merasakan duka mendalam atas kepergian almarhumah. Ia masih sangat sulit melupakan berbagai kenangan bersama sang istri, bahkan sering menganggap Mpok Alpa masih ada di sisinya.

"Ada, iya. Saya ngobrol sendiri, 'Ma, doain nih mau acara kamu,' gitu. Jadi masih saya ajak ngobrol lah kayak gitu. Ngobrol sama doa, sama Fatihah, ya udah kayak gitu aja. Biar di sana juga lebih tenang, gitu kan, lebih mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala. Ya itu aja doa dari saya. Doa yang terbaik lah buat almarhumah," tuturnya.

Dunia hiburan tanah air berduka. Komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8) pagi di usia 38 tahun usai berjuang melawan kanker. Sosok yang dikenal selalu ceria ini tak pernah ingin terlihat sakit, bahkan di tengah pengoba...

Rasa kehilangan itu begitu nyata hingga Aji pernah secara tak sadar hendak menghubungi almarhumah melalui panggilan video. Namun seketika ia tersadar bahwa belahan jiwanya telah tiada.

"Waktu saya bangun tidur, habis itu pernah mau video call sama almarhumah, lupa. Tuh, dikasih petunjuk sama Allah. Ingat, astagfirullahaladzim, almarhumah udah nggak ada," kenang Aji dengan suara bergetar.

Tak hanya itu, Aji juga masih sering merasakan kehadiran Mpok Alpa di dalam rumah, terutama di waktu-waktu tertentu. Ia menyebut sering mencium aroma atau wewangian yang menjadi ciri khas almarhumah semasa hidupnya.

"Ya, iya dari wangi-wangian ciri khas almarhumah gitu. Oh wanginya ini, berarti ada di sekitar kita kayak gitu. Langsung saya Fatihah-in kayak gitu aja. Tadi Maghrib saya terasa ada almarhumah kayak gitu kan di kamar, saya mandi apa kayak ada gitu," jelasnya.

Meski berat, Aji Darmaji mengaku terus belajar untuk ikhlas dan menerima takdir Tuhan. Saat ini fokus utamanya adalah membesarkan anak-anak dan memastikan mereka mendapatkan curahan kasih sayang.

"Saya sayang banget sama almarhumah, tapi Allah lebih sayang kayak gitu, sama sang pemiliknya. Ya udah. Saya belajar untuk ikhlas, untuk bisa menerima, gitu," ucap Aji Darmaji.